Komunitas

Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Minggu, 05 Februari 2012

Skripsi Aduh banget

Kebanyakan temen gue sering bilang skripsi itu mmm…aduh banget.
Karena gue sendiri tidak kuliah, jadi rasa aduh banget itu gue gak ngerti. Tapi ketika mendengar cerita temen gue pusing karena mandet di skripsi rasanya istilah aduh banget berubah menjadi anjing banget.
Hari Jumat kemarin gue berkunjung ke salah satu temen gue. Cewek, seumuran sama gue. Niat hati cuman ngobrol-ngobrol ringan demi menaikkan tingkat kegaulan. Membicarakan masalah seperti ‘kira-kira odol rasa ayam goreng bagus gak sih’ atau ‘ikh gue cucok gak sih pake behel warna kuning’.
Biasanya Itho (nama temen gue itu) selalu tersenyum manis setiap saat. Gue malah sempat nyangka dia brand ambassador nya Pepsodent. Tapi begitu ketemu sama dia wajahnya muram, matanya sendu sesekali menghela napas. Ekspersi mukannya seolah mengatakan ‘gue-susah-boker-sebulan’
Melihat sesuatu yang tidak wajar darinya gue memberanikan bertanya.
Dia lalu bercerita tentang susahnya mencari tempat penelitian.
‘duh aku pergi ke mana-mana kenapa ditolak. Padahal kan simple aja, gak ngerepotin perusahaannya? cuman minta struktur organisasi, riwayat singkat dan blabla….’ dia lalu mengatakan istilah yang gak gue mengerti. Bahkan susah buat di ucapkan.
Gue mencoba mengerti kesusahannya dengan menjawab ‘oh ya?’ ‘hmm..’ ‘bener tuh’ sambil manggut-manggut. Dalam hati: HAH APAAN?
Dia juga berkata dosennya itu aduh banget. Semua judul skripsi yang diajukannya selalu ditolak. Dengan alasan inilah itulah. Saking kesalnya jadi mengatakan persepsi yang sinetron abis.
‘kayaknya dosen pembimbing aku itu dendam deh sama aku’
‘masa?’ tanya gue singkat
‘iyah, kamu tau, semua temen dikelasku biasanya dapet nilai A, B, B+ atau apalah macem-macem.’ dia menarik napas bentar ‘sedangkan aku dari dulu B terus gak pernah A’ Sebagai informasi dia itu pinter banget orangnya, IPK nya aja 10 (mustahil banget). Saking pinternya dia bisa lihat kunti dirumah gue. Yang itu kayaknya orang pinternya beda.
 Dia juga bilang dosen pembimbingnya itu adalah wakil ketua jurusan yang ngatur siapa dibimbing siapa dan rektor kampusnya.
gue kembali manggut-mangut.
Rasanya dicurhatin kayak gini gak enak banget. Gue gak bisa ngerespn apa-apa. Gue mau ngerespon ‘BENER BANGET, dosen kamu anjing banget. ya udah entar aku bantuin santet deh’ tapi gak berani
Gue mencoba mengalihkan pembicaraan ke topik lain.
‘uhh… kamu udah baca novel yang itukan, lucu banget ya di bagian keteknya ahahahah’ gue ketawa datar
'oh ya'
hening
jangkrik pun ikut hening

Suasana jadi serba gak enak. Mau makan, gak enak. Mau pulang gak enak. mau boker, gak enak. takut disangka hobby boker.
Sampai dia melontarkan satu pertanyaan ‘kira-kira kamu punya saran gak buat judul skripsiku?’
gue bengong, gue tiduran, gue jongkok, gue terlentang. MAMPUS gue gak ngerti apa-apa

‘ummm, bentar mikir dulu’ kata gue lalu misah-misuh mikir. FYI dia kuliah jurusan Management. Management = pemasaran. pemasaran = iklan. iklan = ummm., tetap gak ngerti. Daripada keliatan bego, akhirnya gue mencoba ngelawak. Siapa tau dia ketawa atau yang paling ekstrem dia ketawa sambil loncat-loncat sambil ngemil batu kerikil.
‘kalau Pengaruh  Rambut Sharini Terhadap Penjualan Batu Bata gimana?’ kata gue cengengesan
hening kembali. dia gak ketawa. Mampus gue
Anjrit gue salah omong.
Akhirnya gue jadi mengerti kenapa skripsi itu anjing banget. Skripsi sudah mengubah temen gue yang ceria jadi seperti gak-bisa-boker-sebulan.

6 komentar:

sulaimann mengatakan...

Hahaaha... :D

Eh, itu temen cewek ada fotonya nggak?

Eri Iyas mengatakan...

hoho, ada ada. 5000 sebiji

sulaimann mengatakan...

Emmm... Nggak jadi aja, ah..
:D

*ngelirik cintaku*

Eri Iyas mengatakan...

ternyata sule yang ini pun SUSIS juga haha

Anonim mengatakan...

ketika sesuatu membuat teman anda seperti gak-bisa-boker-sebulan, itu adalah anjing banget, nice conclusion hahaha :D

Eri Iyas mengatakan...

tengkyu tengkyu hohoho