Komunitas

Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Sabtu, 21 Januari 2012

Cerpen atau Bukan ?

Dulu, waktu gue kerja di Samarinda, salah satu hobby baru gue adalah jalan-jalan. Menyelusuri tiap jalanan kota yang panas, menembus kemacetan, melawan kejahatan, mencari recehan, demi satu tujuan : ngeceng.
Gue, Umar dan Edi, setiap sore melanglang buana. Melewati gunung, melewati lembah, melewati sawah. Setelah gue pikir, ternyata kita punya kesamaan dengan si Bolang. Bedanya, si Bolang terdiri dari anak-anak item yang suka maen di kampung. Kalo kita, 3 pemuda item kampungan.
Umar adalah anak keturunan setengah bugis dan setengah jawa. Tapi gue yakin Umar sebenarnya keturunan Afrika dan Planet Pluto. Kulit nya item, kepalanya besar terus kalo ngomong lebih sering terdengar lagi adzan. Kenceng.  Dia adalah leader kita, karena dia yang paling pede.
Sedangkan Edi,  gak berbeda jauh dengan Umar. Sama-sama item dan  mirip alien dari planet guk guk. Planet dimana anjing-anjing makan pizza dan suka dugem. Rambutnya cepak mirip Diego pemain bola. Tapi dengan bentuk kepalanya yang kotak, dia lebih terlihat seperti kotak amal.
Sore hari kita jalan-jalan kita naek motor. Umar naek motor sendiri sedangkan gue di bonceng sama Edi. Gak keren memang. Orang lain bawa kendaraan sendiri, gue malah di bonceng. Seharusnya gue bawa satu-satunya kendaran gue : odong-odong
Tak lama hujan turun deras, kita berteduh dihalte yang paling dekat.
Beberapa menit kemudian, bus berhenti di depan muka kita. Seorang cewek turun dari bus.
“hai, kenalin aku Umar. tapi kamu bisa panggil aku Choki” kata Umar tiba-tiba. Si cewek diem lalu mangap dikit. Matanya menyipit. Lalu dari mulutnya keluar tikus (okey yang ini ngaco).
Edi malah nyamber “iya lu Choki. lu kan item kaya choki-choki hahaha”
Tidak mau kalah, Umar bales “lu tuh yang item. gue walaupun item tapi manis”
Gue  bengong mendengar temen gue saling menuduh siapa yang paling item. Kasian mereka tidak sadar mereka sama-sama item.
“sudah-sudah lu berdua sama-sama item kok” gue merasa yang paling putih mencoba melerai.
“udah diem deh. lu juga item” kata mereka barengan. Gue gondok.
 Cewek tadi lalu cekikikan “hihihi”. Kita bertiga kaget. Gue lalu melirik kakinya, ternyata masih napak. Gue lega.
“nama kamu siapa?” tanya Umar sambil mengulurkan tangannya.
Karena kasihan atau mungkin takut ketularan item dia menjabat tangan Umar “Lita” katanya pelan.
“hai Lita, gue Edi. ” katanya memperkenalkan diri “kamu udah makan. Kita rencananya mau makan pizza, mau ikut?” Kata Edi ngaco. Boro-boro pizza, beli baso aja gak mampu.
Lita menggeleng yakin “gak ah. bentar lagi aku di jemput nih”
Belum sempet gue kenalan, mobil sedan berhenti di depan kita. Tanpa bicara Lita masuk mobil tersebut lalu hilang ditelan hujan.
Hening. Hanya suara gemericik hujan yang terdengar.
“elo sih sok-sok ngajak makan. gue jadi tengsin deh” Kata Umar memecah keheningan.
“elo tuh yang ngajak kenalan duluan” Edi mencoba membela diri.
Gue menghela napas sambil mengelap muka yang basah “lah…gue belum kenalan”

0 komentar: